Potensi Ekspor Produk Non-Migas Indonesia ke Tiongkok

Rabu, 06 November 2019 / 00:05 WIB

KONTAN.CO.ID - Indonesia merupakan salah satu negara partner terbesar di sektor perdagangan dengan Tiongkok. Bahkan, menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada Desember 2018, Republik Rakyat Tiongkok merupakan tujuan ekspor terbesar sektor non-migas dari Indonesia, diikuti oleh Amerika Serikat, Jepang, India, dan Singapura. Namun, jika kita melihat data perdagangan antara kedua negara, yaitu Indonesia dan Tiongkok, terdapat fakta yang sangat disayangkan, Indonesia selalu defisit berdagang dengan Tiongkok sejak tahun 2008.

Memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa sejak Tiongkok melakukan reformasi ekonomi yang diinisiasi oleh Presiden Tiongkok saat itu yaitu Deng Xiaoping, negara Tiongkok mulai membuka diri kepada ekonomi dunia dan perlahan tapi pasti mengejar ketertinggalannya saat mereka masih “menutup diri”. Sejak saat itulah, perekonomian dalam negeri Tiongkok mulai tumbuh dengan pertumbuhan rata-rata diatas 9% pertahunnya, dan sektor-sektor manufaktur Tiongkok mulai mengambil alih pasar dunia, dari yang tadinya dipimpin oleh negara-negara di Eropa dan di Asia, seperti Jepang dan Korea Selatan.

Indonesia sebagai bangsa yang besar dengan jumlah penduduk terbanyak ke-empat di dunia tentu saja menjadi salah satu pangsa pasar yang sangat menarik bagi produk-produk asal Tiongkok. Terlebih lagi, produk-produk Tiongkok yang menyerbu pasar Indonesia boleh dikatakan memiliki harga yang sangat terjangkau, bahkan jika dibandingkan dengan produk sejenis yang diproduksi didalam negeri sendiri, masih akan lebih murah jika kita langsung mengimpor langsung dari Tiongkok.

Terjadinya fenomena trade deficit antara Indonesia dan Tiongkok ini, Indonesia sudah seharusnya memiliki produk-produk unggulan dan produk-produk yang memiliki kualitas layak ekspor agar dapat menyeimbangi trade deficit dengan Tiongkok yang sudah berlangsung lebih dari sepuluh tahun kebelakang. Dengan menganalisa dan mencermati kebutuhan masyarakat Tiongkok yang homogen, produsen sekaligus eksportir Indonesia seharusnya bisa melihat dan memanfaatkan peluang untuk melakukan ekspor ke Tiongkok sehingga dapat menjadi sumber pemasukan negara, sekaligus memperkecil trade deficit antara Indonesia dan Tiongkok.

 

Promosi Indonesia di Tiongkok

Perwakilan Indonesia di Republik Rakyat Tiongkok dalam hal ini Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, Konsulat Jendral Republik Indonesia di Guangzhou, Konsulat Jendral Republik Indonesia di Shanghai, dan juga Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong SAR memiliki peranan yang sangat sentral dan penting dalam memajukan dan mempromosikan pariwisata dan juga produk-produk Indonesia di negeri Tirai Bambu. Kedutaan Besar dan Konsulat Jendral Republik Indonesia di Tiongkok sudah dianggap menjadi sahabat oleh pemerintah kota atau provinsi setempat. Pernah suatu saat, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Guangzhou diberikan venue secara cuma-cuma untuk acara pentas budaya guna mempromosikan destinasi wisata di Indonesia.

Dengan kemitraan strategis antara Kedutaan Besar Republik Indonesia/Konsulat Jendral Republik Indonesia dan pemerintahan setempat di Tiongkok, perwakilan Indonesia disana pun memanfaatkan persahabatan kedua negara ini dengan banyak menyelenggaraan pameran-pameran yang tidak hanya mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia, namun juga produk-produk unggulan yang rupanya sangat diminati oleh warga setempat. Berbagai macam produk asal Indonesia yang selalu menjadi primadona saat digelar pameran Indonesia di berbagai kota di Tiongkok antara lain mie instant, kopi bubuk instant, wafer keju, kerupuk udang, permen, sarang burung walet, dan masih banyak lagi.

Produk-produk diatas pada dasarnya juga diproduksi oleh produsen dalam negeri Tiongkok. Kendati demikian, karena banyak masyarakat Tiongkok kelas menengah atas yang memiliki persepsi bahwa produk impor memiliki kualitas lebih superior dibandingkan dengan produk dalam negeri, mereka akan tetap membeli produk-produk impor yang sudah terbukti kualitasnya. Disinilah, para produsen dan eksportir dalam negeri kita musti melihat kesempatan secara jeli agar dapat mempromosikan produk unggulan Indonesia sekaligus mengembalikan angka necara perdagangan dengan Tiongkok yang tadinya defisit menjadi surplus.

Primadona Sarang Walet Indonesia

Laris manisnya produk-produk asal Indonesia yang ada di pasaran Tiongkok, baik itu dalam waktu pameran Indonesia yang diselenggarakan oleh KBRI atau KJRI setempat, maupun di berbagai supermarket atau online marketplace yang ada di Tiongkok, boleh dibilang tidak terlepas dari citra negara Indonesia yang baik dan memiliki hubungan yang relatif stabil dengan Tiongkok. Salah satu produk asal Indonesia yang sudah tersohor di Tiongkok dan memiliki reputasi yang baik adalah sarang burung walet.

Sarang burung walet memiliki nilai historis tersendiri yang sudah ada sejak pemerintahan Dinasti Tang. Pada zaman dahulu, hanya orang-orang bergelar bangsawan dan orang-orang terhormat saja yang dapat menikmati sajian dari olahan sarang burung walet ini. Sarang burung walet dipercaya oleh masyarakat Tiongkok memiliki khasiat yang sangat baik untuk tubuh karena memiliki antioksidan tinggi, zat besi, dan juga serat. Karena dipercaya memiliki banyak khasiat yang bagus untuk tubuh, maka tidak heran jika harga sarang burung walet dipasaran bisa dipatok mencapai 30 juta rupiah per kilogramnya.

Sebagai salah satu negara penghasil sarang burung walet terbaik di dunia, Indonesia sudah berhasil merebut market share sarang burung walet di Tiongkok sebanyak hampir delapan puluh persen. Negara lain yang juga menjadi pensupply sarang burung walet untuk pasar Tiongkok, yang notabene adalah negara dengan demand sarang burung walet terbesar di dunia ini, adalah Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Sarang burung walet asal Indonesia dapat menjadi power house untuk produksi Tiongkok dan dunia, tidak terlepas dari faktor bahwa pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Perdagangan yang sangat mendukung investasi dan juga penanaman modal asing untuk para eksportir sarang burung walet agar dapat mendongkrak neraca perdagangan Indonesia.

ExportExpert - Kontan ADV Online

ExportExpert - Kontan ADV Online